14 Januari 2017

NESTAPA KELAM
Oleh Deddy Andrianto
Ketika mentari sudah berpendar di tingkap pucuk menara
Kala desau mengusik, siap menggerayangi sekujur raga
Kabut masih belum selesaikan cengkrama
Memikat juntaian stratus semburat jingga
Dan kini,
Terik terasa membakar
Terasa pengap dalam celah sempit terkapar
Tak sempat menghirup waktu yang terkecap anyir
Seorang pemuda berjalan di atas duri nyeri teramat getir
Katanya…
Aku terdidik dalam larva kelam
Hari-hariku menghitung butir padi kala dinginnya malam
Diriku terbalut dalam lilitan kisah begitu membungkam
Roma keringat mewarnai ragaku sehitam legam
Kau apa ?
Anarkis !
Aku tertindas dihujam badai kelam
Rampas segala harta, segala benda
Duniawimu kau bawa berlari mengejar karam
Cekatan bak seorang nahkoda tega membodohi nasib pelaut ulung
Terlukis dalam ego memporak-porandakan kehormatan terancam
Punah ditelan emosi, surut terhanyut oleh amarah yang terpendam
Aku merintih dalam nestapa kelam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar