23 Agustus 2016

Bahaya Fatal Dari Operasi Tinggi Badan




"Bahaya Fatal Dari Operasi Tinggi Badan"
Dimulai dengan memecah tulang kering. Meski biaya mahal dan sakitnya luar biasa, banyak orang rela melakukannya.

Operasi perpanjang kaki kini menjadi tren yang berkembang di bidang bedah kosmetik. Prosedur ini umumnya dipandang sebagai berkah bagi orang-orang dengan tubuh pendek.

Dengan operasi perpanjang kaki, tinggi seseorang bisa bertambah antara 2-3 inci (sekitar 5-7 cm). Namun operasi itu tidak hanya mahal tapi juga memiliki risiko kaki bisa patah.

Awalnya, operasi perpanjang kaki ini dikhususkan bagi mereka yang menderita kekerdilan atau anak-anak dengan ukuran kaki yang tidak sama. Namun sekarang, pria dan wanita yang memiliki tinggi badan di bawah rata-rata nekat menjalani operasi ini karena alasan kosmetik.

Prosedur rumit dan lama ini dimulai dengan memecah tulang kering pasien menjadi dua sehingga dokter bisa memasukkan batang teleskopik ke dalamnya.

Seiring berjalannya waktu saat tulang mulai sembuh, batang teleskopik tersebut menarik tulang secara bertahap, sekitar satu milimeter per hari. Saat tulang tertarik, tulang baru, sistem syaraf, arteri dan kulit mulai tumbuh untuk mengisi ruang di tengahnya.

Proses itu selesai dalam waktu sekitar tiga bulan dan bisa menambah tinggi badan sebanyak 2-3 inci. Setelah itu, pasien akan membutuhkan fisioterapi beberapa bulan agar pulih sepenuhnya.

Dror Paley, ahli bedah ortopedi di Florida, Amerika Serikat (AS), telah melakukan sekitar 650 operasi perpanjang kaki pada 2012.

Dia mengatakan sebagian besar pasien menderita kekerdilan atau cacat bawaan, sementara beberapa yang lain memiliki dysphoria terhadap tinggi dan tidak sembuh setelah menjalani psikoterapi.

“Mereka tidak puas dengan tinggi badan mereka. Hal ini menjadi gangguan psikologis sehingga membutuhkan pisau bedah untuk menyembuhkannya,” kata Paley.

Kendati biayanya mencapai US$ 85 ribu atau lebih di AS, beberapa orang rela terbang ke India karena lebih murah. Amar Sarin, ahli bedah ortopedi di New Delhi, mengkhususkan ia pada operasi perpanjang kaki.

“Awalnya, pasien saya datang dari AS, Eropa dan Tiongkok. Namun sejak tiga tahun terakhir sudah berubah. Dua dari tiga pasien saya kini adalah orang India sendiri,” kata Sarin.

Ahli bedah lulusan Rusia ini menggunakan teknik Ilizarov, tulang dipotong atau dipecah dan diperpanjang secara bertahap dengan bantuan kawat dan cincin besi.

Sarin mengaku telah melakukan 3.000 prosedur operasi perpanjang kaki sejak 1996. 150 di antaranya dilakukan karena alasan kosmetik.

Meski dianggap sukses, beberapa ahli ortopedi tidak merekomendasikan operasi perpanjang kaki kecuali jika memang perlu.

“Saya tidak menyarankannya untuk alasan kosmetik karena ada komplikasi seperti infeksi dan gangguan syaraf yang diakibatkan oleh masuknya benda asing di area sekitar potongan tulang,” kata Manish Dhawan, ahli ortopedi di New Delhi.

Menurut studi 2006 yang diterbikan dalam jurnal International Orthopaedics, komplikasi dari operasi perpanjang kaki sangat sering terjadi. Komplikasi itu meliputi kerusakan sistem syaraf, panjang kaki yang tidak seimbang, masalah pinggul dan kelumpuhan.

Untuk alasan itulah, operasi perpanjang kaki biasanya tidak dilakukan terhadap orang yang memiliki tinggi badan lebih dari 175 cm.

Namun operasi perpanjang kaki sangat populer di Tiongkok. Kong Jim-wen menghabiskan dana lebih dari US$ 8 ribu untuk memanjangkan kakinya pada 2003 silam meski ia adalah wanita normal tanpa kelainan fisik.

“Memang sakitnya luar biasa. Tapi kini aku lebih tinggi. Aku akan punya lebih banyak keuntungan dalam hidup dan kesempatan mencari pekerjaan dan suami.”

Dari artikel diatas kita bisa tau bahas ternyata butuh biaya yg besar utk menambah tinggi badan jika dilakukan dgn jalur operasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar