Mendengar kata “kiamat” siapa sih yang gak
merinding? Sedari kecil, pasti kebanyakan dari kita menggambarkan
kiamat sebagai fenomena akhir zaman yang penuh dengan ketakutan dan
beragam cerita mitos yang diajarkan pada kita, beragam kitab agama juga
sudah meramalkannya. Meski begitu, pernahkah terpikirkan olehmu apakah
fenomena akhir zaman ini dapat dilihat melalui kacamata ilmiah?
Para ilmuwan sendiri ternyata telah
mengira-ngira terkait peristiwa ini. Melalui pengamatan dan analisis
mereka, diketahui setidaknya terdapat sembilan faktor yang bisa menjadi
pemicu terjadinya kiamat. Kesembilan faktor ini dilihat dari
perkembangan teknologi serta fenomena alam yang sedang terjadi. Ini dia
ulasannya:
1. Pemanasan global.
Dilansir dari data yang dikembangkan oleh NASA,
selama satu abad terakhir ini permukaan laut telah naik hingga 17
sentimeter ditambah dengan ketebalan es di antartika yang terus menipis
sepanjang beberapa dekade ini. Data ini menunjukkan bahayanya
konsekuensi yang ditimbulkan fenomena pemanasan global ini.
Makanya, tidak sedikit ilmuwan yang
meramalkan bahwa kiamat dapat terjadi karena pemanasan global. Dengan
tingkat polusi dan suhu global yang semakin meninggi, dalam jangka
panjang dapat memicu kerusakan ekosistem, kekeringan, bahkan kelaparan.
Akhirnya tidak mustahil apabila dunia bisa menjadi tidak layak ditempati
manusia lagi.
2. Bencana meteor.
Masih ingat bagaimana populasi dinosaurus
dapat punah jutaan tahun yang lalu? Tak lain disebabkan oleh serangan
meteor. Dilansir dari Gizmodo,
bencana semacam ini bisa saja terjadi kembali dan menimpa manusia.
Dicontohkan melalui peristiwa jatuhnya meteor di sebuah wilayah di Rusia
pada 1908 silam yang berhasil menghancurkan hutan seluas 2.000 km
persegi dan juga ditambah dengan kenyataan banyaknya jumlah asteroid di
ruang angkasa namun hanya sebagian yang posisinya dapat dilacak oleh
para ahli astronomi. Maka, dapat diprediksi peristiwa semacam ini dapat
terjadi lagi sewaktu-waktu.
3. Wabah penyakit.
Jangan remehkan bahaya suatu penyakit,
bahkan penyakit yang terkesan tidak berbahaya seperti influenza saja
ternyata pernah menjadi penyebab wabah mematikan yang menewaskan lebih
dari 20 juta nyawa pada masa Perang Dunia pertama dulu. Memang
perkembangan ilmu medis sudah jauh lebih canggih ketimbang di masa lalu,
namun tidak menutup kemungkinan kasus yang sama dapat terjadi kembali
dan bahkan bisa mengancam seluruh manusia seperti yang diramalkan oleh
ilmuwan.
Bisa dilihat dari beberapa kasus yang
terjadi selama beberapa dekade ini seperti wabah SARS, MERS, bahkan
Ebola membuktikan ancaman bahaya yang dihasilkan sebuah penyakit.
Terlebih lagi dengan perkembangan globalisasi yang memudahkan seseorang
bertransportasi menjadikan penyebaran sebuah penyakit dapat berlangsung
lebih cepat.
4. Perang nuklir.
Peristiwa bom atom di Hiroshima dan
Nagasaki di tahun 1945 membuktikan bahaya dari dampak penggunaan salah
satu senjata pemusnah massal ini. Perjanjian internasional memang sudah
dibuat untuk membatasi penyebaran dan penggunaan senjata nuklir, namun
tidak dapat menjamin kalau perang nuklir tidak akan terjadi.
Dilansir dari laman berita Independent,
sudah ada 16.300 senjata nuklir yang dimiliki oleh sembilan negara di
dunia. Dapat dibayangkan apabila sewaktu-waktu timbul perang yang
mengharuskan kesembilan negara tersebut menggunakan senjata nuklirnya,
tentunya dampaknya akan sangat berbahaya.
5. Perang senjata biologis.
Selain perang nuklir, penggunaan senjata
biologis dalam peperangan juga dianggap berpotensi membahayakan bagi
umat manusia. Senjata biologis tak lain adalah senjata yang dibuat
dengan memanfaatkan patogen seperti bakteri atau virus yang telah
dimodifikasi dengan tujuan untuk melumpuhkan lawan. Penyebaran senjata
ini yang bisa dilakukan melalui udara menjadikan penggunaan senjata ini
sangat mematikan dan apabila dimanfaatkan dalam skala yang besar, bisa
mengancam banyak nyawa.
6. Ledakan populasi.
Pertumbuhan populasi merupakan hal yang tidak bisa dihindarkan. Dilansir dari Live Science,
pertumbuhan populasi yang kian pesat bisa menjadi hal yang
membahayakan. Apabila dibiarkan dan tidak dikendalikan, kelaparan dan
kemiskinan menjadi tidak terhindar. Hal semacam ini lah yang menjadi
ketakutan para ilmuwan dan dianggap bisa berujung pada kiamat.
7. Erupsi vulkanik.
Dilansir dari Tech Times,
erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi bisa menjadi salah satu
penyebab kiamat. Masih ingat tragedi erupsi gunung Krakatau di Indonesia
pada tahun 1883? Erupsi ini dikabarkan menjadi salah satu bencana
erupsi paling mematikan sepanjang sejarah dan menghabiskan 40.000 nyawa.
Bencana erupsi vulkanik masih dianggap sebagai ancaman yang tidak bisa
diremehkan, apalagi mengingat masih ada gunung-gunung vulkanik dengan
tingkat erupsi ‘super’ yang masih aktif sampai saat ini.
8. Jamur.
Tidak cuma bakteri atau virus yang bisa
memicu wabah mematikan, jamur juga memiliki bahayanya sendiri. Beberapa
spesies jamur disinyalir bisa memiliki dampak mematikan hingga turut
memicu kepunahan. Seperti yang dilansir dari Science,
sekitar 250 juta tahun yang lalu pernah terjadi kepunahan massal yang
menimpa berbagai spesies hewan dan tumbuhan. Peristiwa ini diduga
disebabkan oleh jamur berbahaya yang menyebar luas di zaman tersebut.
Maka dari itu, tidak menutup kemungkinan apabila suatu saat terjadi
wabah jamur berbahaya yang menimpa manusia.
9. Serangan robot.
Faktor yang satu ini memang terdengar
konyol, tapi kalau kita memperhatikan bagaimana teknologi telah
mengalami perkembangan pesat, tentu saja tidak mustahil terjadi.
Artificial Intelligence atau yang diartikan dengan kecerdasan buatan
merupakan teknologi yang sedang marak dikembangkan dan telah diterapkan
di berbagai bidang, termasuk militer.
Maka, tidak menutup kemungkinan apabila
suatu saat peralatan militer menjadi semakin canggih hingga memanfaatkan
penggunaan robot sebagai senjatanya, layaknya di film Terminator.
Apabila digunakan untuk tujuan yang tidak baik, dapat menimbulkan
ancaman berbahaya.
Ancaman ini bahkan tidak disepelekan oleh organisasi pemerintahan internasional Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Melalui halaman situsnya,
negara-negara anggota PBB pernah membahas potensi bahaya ‘robot
pembunuh’ dan berharap dapat mencegah penggunaan teknologi semacam ini
agar tidak memicu pelanggaran hak asasi manusia.
Mungkin beberapa faktor diatas akan terdengar tidak masuk akal dan mustahil menurut kamu. Terlebih, mengingat terbatasnya ilmu pengetahuan manusia, tentu hal-hal semacam itu tidak selalu bisa dijadikan acuan dalam memprediksi kiamat. Namun, jika kamu amati lebih baik kesembilan faktor tersebut, sebagian besar diantaranya tidak lepas dari peran manusia sendiri. Dari sini setidaknya kita bisa mempelajari suatu hal bahwa segala tindakan yang kita ambil memiliki konsekuensinya masing-masing, mulai dari yang menyangkut hidup kita sendiri, sampai yang menyangkut keberlangsungan hidup orang lain.
Mungkin beberapa faktor diatas akan terdengar tidak masuk akal dan mustahil menurut kamu. Terlebih, mengingat terbatasnya ilmu pengetahuan manusia, tentu hal-hal semacam itu tidak selalu bisa dijadikan acuan dalam memprediksi kiamat. Namun, jika kamu amati lebih baik kesembilan faktor tersebut, sebagian besar diantaranya tidak lepas dari peran manusia sendiri. Dari sini setidaknya kita bisa mempelajari suatu hal bahwa segala tindakan yang kita ambil memiliki konsekuensinya masing-masing, mulai dari yang menyangkut hidup kita sendiri, sampai yang menyangkut keberlangsungan hidup orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar