Pada hari Selasa (5/1) lalu, seisi Gedung
Putih merasa terhenyak. Hal ini karenakan pidato Obama yang sangat
emosional. Sembari berpidato, Obama meneteskan air mata. Obama merasa
sedih melihat banyaknya anak Amerika yang menjadi korban penembakan
masal. Dia kembali teringat kejadian yang sangat memilukan beberapa
tahun lalu. Pada Desember 2012, ada 20 anak dan enam orang dewasa
dibunuh secara kejam di sebuah sekolah dasar yang berada di daerah
Newtown, Connecticut.
Obama juga merasa geram ketika berpikir
mengenai nasib anak-anak malang yang meregang nyawa dengan cara yang
mengerikan. Padahal usia mereka masih sangat muda. Dia sebenarnya sudah
lama sekali ingin mengubah peraturan mengenai kepemilikan senjata di
Amerika. Tapi hal tersebut selalu terhalang oleh Kongres yang
mempersulitnya untuk mewujudkan hal tersebut.
Dalam hal ini, ada tiga poin utama yang
ditetapkan oleh Obama. Hal yang pertama adalah mengklasifikasikan jenis
penjualan dan distribusi senjata. Kedua, Obama juga menghimbau kepada
penjual untuk mengecek latar belakang dari calon pembelinya sebelum
kesepakatan. Apakah dia dari kelompok teroris, warga sipil, atau orang
penting dari partai politik. Ketiga, dia juga menyarankan akses
kesehatan mental yang mudah dan bisa digunakan oleh semua orang. Dengan
demikian, pemilik senjata akan benar-benar menggunakan senjata tersebut
secara benar dan tidak untuk melukai bahkan membunuh sesamanya.
Pembunuhan oleh senjata api tewaskan lebih dari 30.000 orang per tahun.
Kasus pembunuhan yang terjadi di Amerika
masuk dalam jumlah yang sangat tinggi. Bahkan kurang dari 30.000 orang
tewas per tahunnya akibat kejadian ini. Sementara itu, FBI juga telah
meningkatkan jumlah petugas untuk memeriksa latar belakang dari para
pemilik senjata yang ada di negeri Paman Sam tersebut. Bagi mereka yang
punya gangguan mental, atau sering mengalami masalah dengan rumah
tangga, dan juga permasalahan lainnya diharapkan tidak menggunakan
senjata api sama sekali.
Pengetatan pun juga diberlakukan bagi
mereka yang membeli senjata melalui online. Pasalnya, berkat akses yang
mudah membuat siapapun bisa memiliki senjata api dengan gampang. Jangan
sampai hal ini menjadi celah bagi para pelaku kejahatan, terutama para
teroris untuk melancarkan aksinya.
Obama terlihat cukup frustasi dengan
fenomena mudahnya orang Amerika untuk bisa menggunakan senjata api. Hal
ini karena sudah banyak orang yang menjadi korban. Dia juga meminta
kepada seluruh warga Amerika untuk lebih mengedepankan kehidupan yang
damai dan taat beribadah. Sehingga Amerika aman bagi semua orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar