Adalah Soni Sumarsono yang dipilih Menteri Tjahjo untuk menggantikan peran Ahok di DKI Jakarta. Seperti dikutip dari Kompas.com, Soni resmi menjabat usai mengikuti acara peresmian dan sera terima nota pengatar tugas di Gedung Kemendagri, Rabu (26/10).
Soni akan diberi kewenangan yang di
antaranya adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
memfasilitasi penyelenggaraan Pemilihan Kepalada Daerah (Pilkada) DKI
Jakarta 2017 serta menjaga netralitas PNS.
Namun, siapa Soni dan mengapa dirinya ditunjuk oleh Menteri Tjahjo?
Soni adalah Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri.
Pria kelahiran Tulungagung, 22 Februari
1959 ini berpangkat Pembina Utama Madya dalam dirjen otonomi daerah
Kemendagri. Dari situs Kemendagri.go.id, dirinya menjabat sebagai Dirjen Otonomi Daerah sejak 1 Juli 2015.
Soni pun pernah punya peran penting di Sulawesi Utara.
Pada 20 September 2015 sampai 12 Februari
2016 Soni menjadi Pejabat Gubernur Sulawesi Utara. Posisi ini
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 99/P Tahun 2015.
Sebelum jadi Dirjen Otonomi Daerah, Soni juga sempat memegang beberapa jabatan strategis.
Soni pernah menjabat sebagai Direktur
Keserasian Pembangunan Daerah, Direktur Pengembangan Wilayah dan
Sekretaris Direktorat Jenderal Bangda Kemendagri dan Direktur
Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat pada Direktorat Jenderal PMD
Kemendagri.
Sebelum jadi Dirjen, Soni pun jadi Direktur Penataan Daerah dan Otonomi Khusus pada Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri.
Ahok awalnya ragu pada Soni Sumarsono.
Diberitakan Metrotvnews.com, Ahok
mengaku ragu dengan Soni Sumarsono saat direkomendasikan oleh Menteri
Tjahjo. Namun, ketika dipertemukan, pandangan awal Ahok langsung
berubah. Ahok mengaku Menteri Tjahjo tidak salah dalam memilih Plt yang
baru.
Ahok tetap berpesan kepada Soni Sumarsono
bahwa pengesahan APBD DKI tidak molor. Ditargetkan APBD DKI 2017
disahkan akhir Desember. Sementara Soni sendiri mengaku siap menjalankan
tugas sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta.
Soni menjadi pejabat pengisi sementara
Gubernur DKI terhitung mulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017.
Akankah tiga bulan itu dimanfaatkan dengan baik oleh Soni untuk
'mengkilapkan' namanya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar