Tanggal 8 November 2016 waktu Amerika
Serikat (tanggal 9 November WIB) rakyat negeri Paman Sam akan memutuskan
siapa yang menjadi presiden mereka berikutnya: Hillary Clinton atau
Donald Trump. Pemilu presiden kali ini bisa dibilang adalah yang paling
panjang dan melelahkan. Bahkan, banyak pemilih yang mengaku ingin segera mengakhirinya.
Jelang hari pemungutan suara, kedua kandidat melakukan kampanye terakhir mereka.
Jika di Indonesia masa kampanye
berlangsung relatif singkat, yakni, satu bulan, lain halnya dengan di
Amerika Serikat. Kampanye capres berjalan selama lebih dari setahun dan
baru berakhir malam sebelum hari pemungutan suara. Oleh karena itu, saat
ini kedua kandidat sedang menjalani kampanye terakhir mereka di dua
tempat berbeda. Hillary Clinton berada di kota Philadelphia, sedangkan
Donald Trump memilih menghabiskan waktu dengan pendukung-pendukungnya di
New Hampshire dan Michigan.
Kontras dengan malam kampanye terakhir Donald Trump yang dihadiri keluarganya, Hillary Clinton justru mendapat dukungan dari selebritis ternama Amerika Serikat.
Tidak banyak yang terjadi dalam kampanye
terakhir Donald Trump. Seperti sebelum-sebelumnya, kandidat presiden
dari Partai Republik ini lebih banyak mengandalkan
ketiga anaknya (Ivanka, Eric, dan Donald Jr.), mantan Walikota New York
Rudy Giuliani, serta mantan Gubernur Alaska yang juga pernah menjadi
peserta dalam pemilu presiden tahun 2008 Sarah Palin.
Sebelum acara puncak yang digelar di
Philadelphia, Barack Obama terlebih dahulu berkampanye untuk Hillary
Clinton di New Hampshire. Bernie Sanders juga melakukan hal yang sama
pada tanggal 3 November lalu di North Carolina. Begitu pula dengan
Michelle Obama yang dijadwalkan berpidato di kampanye terakhir Hillary
Clinton. Anggota skuat kampanye Hillary Clinton tidak hanya datang dari
sesama politisi.
Hillary Clinton juga memperoleh dukungan-dukungan dari selebritis ternama. Untuk kampanye terakhir
ini saja Lady Gaga, Bruce Springsteen dan Bon Jovi menjadi bintang
tamunya. Sebelumnya, pada tanggal 3 November 2016 penyanyi sekaligus
produser peraih Grammy Awards, Pharrell Williams, sempat datang langsung ke lokasi kampanye untuk mendukung Hillary Clinton di North Carolina. Keesokan harinya, giliran Katy Perry, Beyonce dan Jay Z yang berkampanye untuk istri Bill Clinton tersebut.
Kemarin (7/11) majalah Rolling Stone dengan tegas menyatakan bahwa Donald Trump tidak boleh dibiarkan menjadi presiden.
Jesse Berney dari majalah Rolling Stone menulis sebuah kolom
yang dengan tegas menyebut Donald Trump tidak pantas menjadi presiden
serta menganggapnya adalah kandidat presiden terburuk dalam sejarah
Amerika Serikat. Jesse mencatat berbagai dosa yang telah diperbuat
Donald Trump, seperti pelecehan seksual terhadap wanita, kampanye
melawan imigran Meksiko dan Muslim, serta kebohongan-kebohongan yang
dikatakan selama masa kampanye. Sikap temperamen Trump juga merupakan
sebuah karakter yang membuatnya tidak layak dipilih sebagai pemimpin
negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar